Dayak
merupakan nama kolektif untuk demikian banyak suku asli di Kalimantan, yang
sebagian besar menghuni daerah pedalaman. Daerah hilir atau daerah pantai yang
mengitari mereka dihuni oleh orang Melayu, Banjar, Bugis, Jawa, Madura, dan
lain-lain.
Suku
Dayak, sebagaimana suku lainnya , memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang
berlaku bagi mereka. Kebudayaan Dayak terus mengalami perubahan karena pengaruh
dari luar dan dalam. Beberapa program pembangunan dan pembaharuan, kurang
menghargai nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat
Dayak.
Upacara
dalam masyarakat Dayak Kanayatn tidak dapat dipisahkan dari sistem kepercayaan
dan religi. Perwujudannya direalisasikan melalui berbagai ritus atau upacara
ritual, agar mereka memperoleh pertolongan roh gaib, roh para leluhur, dan
Jubata. Upacara dalam konsep kepercayaan seperti itu dimaksudkan sebagai
pembuktian keyakinan terhadap Jubata sekaligus pemantapannya. Ia merupakan
transpormasi hubungan manusia dengan alam gaib sebagaimana tergambar dalam
setiap prosesi upacara. Di sinilah masyarakat memperjelas dan mempertegas
konsep tentang apa yang mereka yakini dan adat yang mereka jalankan. Usaha
memperjelas itu dilalui dengan tindakan, mantra-mantra, nyanyian, musik dan
tari, sampai pada penuangan simbol-simbol tertentu. Konsep seperti ini akhirnya
membawa posisi religi lebih mendominasi dalam kehidupan mereka. Mereka membagi
upacara-upacara tersebut menjadi beberapa macam.
Sumber : jl-hengki.blogspot.com